Smart home pada ruangan brankas bank menggunakan touch sensor berbasis arduino uno





Referensi:
Anggoro, Wahyu. "Sistem Pengaman Brankas Dengan Password Menggunakan Touch Sensor Berbasis ATMEGA 32." Iteks 6.2 (2014).

Putra, Rudi Prima Mandala, Farid Thalib, and Missa Lamsani. "Pengamanan Ruang Brankas Mengggunakan Kamera Pendeteksi Gerak Berbasis Raspberry Pi Dengan Penyimpanan Otomatis Ke Gmail Dan Dropbox." Jurnal Ilmiah Informatika Komputer 21.3 (2017).

Sungkar, Muchommad Sobri, and Tauchid Riyadi. "Perancangan Sistem Pengaman Brankas Berbasis Plc." Prosiding Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2016 Pengembangan Sumber Daya Lokal Berbasis IPTEK. Vol. 1. No. 1. 2016.
1. Abstrak[Back]
Brankas adalah lemari atau kotak besi tahan api yang sering digunakan menyimpan barang berharga. Brankas juga dilengkapi dengan kunci perlindungan analog atau digital. Berbagai metode telah digunakan dalam pengembangan sistem keamanan. metodenya Antara lain ada penggunaan handphone dengan mengirimkan pesan SMS
bahkan mereka yang menggunakan gelombang radio atau RFID, menggunakan tombol atau metode lama memilih kode untuk membuka brankas. Karena dunia elektronik mengalami Kemajuan, sistem keamanan juga telah dikembangkan untuk penggunaan yang aman Touch sensor atau sensor sentuh untuk membuka dan menutup pintu secara bersamaan. sistem keamanan Brankas ini dikembangkan menggunakan Arduino uno. Prinsip kerja alat ini adalah alat akan selalu aktif ketika terhubung ke sumber listrik. Dan alat ini juga menggunakan sensor sentuh Jika petugas yang bertugas untuk masuk ke ruangan brangkas, maka petugas hanya perlu berdiri di depan pintu dan menghidupkan sensor Touch yang menandakan petugas boleh masuk dan Motor Servo akan membuka pintu ruangan brangkas bank.  Ketika objek atau maling mendekati pintu ruangan brangkas bank, sensor Ultrasonik akan mendeteksi adanya penyusup dengan menampilkan kalimat "Penyusup!" pada LCD dan mmenghidupkan Buzzer dan LED yang memberitahukan petugas bahwa ada penyusup. Jika Maling menerobos masuk dengan membobol pintu ruangan, maka sensor Infrared yang terdapat di dalam Ruangan akan mendeteksi adanya orang didalam ruangan brangkas Bank.
2. Pendahuluan[Back]
Perkembangan lapangan saat ini sangat pesat. Perkembangan teknologi membuat pekerjaan manusia semakin mudah. Teknologi membutuhkan mobilitas tinggi dalam pekerjaan otomatis dari waktu ke waktu sehingga orang dapat dengan mudah melakukan pekerjaannya dengan bantuan teknologi ini. Saat ini juga dibutuhkan pengembangan teknologi sistem keamanan, khususnya sistem keamanan penyimpanan barang dan dokumen berharga seperti brankas. Pertimbangkan kasus pencurian nilai yang sedang meningkat.
Selain hal tersebut, perlu adanya teknologi penyimpan nilai yang terintegrasi, serta sistem untuk mendeteksi pencurian barang, sehingga aktivitas kriminal dapat dilacak dan diprediksi dengan mudah. Dalam hal ini kami ingin merancang suatu sistem yang dapat mendeteksi tindakan kriminal yang dilakukan di dalam ruangan tempat brankas dengan alat sensor yang dipasang di dalam brankas dan sekitaran tempat brankas berada. Jadi ketika sensor mendeteksi pergerakan yang tidak normal, maka output" yang ada akan diketahui oleh pemilik. 

3. Tinjauan Pustaka[Back]
A. Sistem Kontrol
Sistem Kontrol adalah proses pengaturan / pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu.

B. Brankas (safe deposit box) adalah lemari yang terbuat dari besi (baja atau logam lain) yang digunakan sebagai tempat atau kotak penyimpanan. Mulai dari uang cash hingga barang-barang berharga lainnya, seperti surat-surat penting, emas, perhiasan, dan lain sebagainya.

C. Sensor Ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang yang umum digunakan untuk radar untuk mendeteksi keberadaan suatu benda dengan memperkirakan jarak antara sensor dan benda tersebut. sensor jarak yang umum digunakan dalam penggunaan untuk mendeteksi jarak yaitu sensor ultrasonik. pengertian sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.

Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Karena kecepatan bunyi adalah 340 m/s, maka rumus untuk mencari jarak berdasarkan ultrasonik adalah :

Keterangan:
S = jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul),
t = selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.
Berikut Algoritma membaca data ultrasonik:

  • Beri tegangan positif pada pin Trigger selama 10µS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz 
  • Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo 
  • Rumus untuk menghitung jaraknya adalah S = (0.034 *t) /2 cm.

Bentuk diagram waktu cara kerja sensor ultrasonik dapat dilihat pada Gambar dibawah ini

Aplikasi yang sering menggunakan sensor ultrasonik adalah alat ukur tinggi badan digital, pengereman mobil otomatis, robot labirin, dan lain sebagainya.
Aplikasi sensor ultrasonik sering membutuhkan bantuan mikrokontroler untuk mengolah datanya berikut merupakan program sederhana pembacaan sensor ultrasonik menggunakan arduino.

D. Sensor Infrared



Inframerah (Infrared) adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti “bawah merah” (dari bahasa Latin infra, “bawah”), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang.

Radiasi Infrared (Inframerah) memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Infrared (Inframerah) ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optis yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari pada teleskop tata surya.


Penjelasan Infrared (Inframerah)

Sesuai dengan pengertian infrared (Inframerah) di atas maka karakteristiknya bisa dipilah sebagai berikut :

1.     Infrared (Inframerah) ini tidak dapat dilihat oleh manusia;

2.     Infrared (Inframerah) tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang;

3.     Infrared (Inframerah) dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas;

4.     Infrared (Inframerah) memiliki panjang gelombang yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.

Sedangkan jika dibagi berdasarkan panjang gelombangnya maka Infrared (Inframerah) ini bisa diklasifikasikan sebagai berikut :

· Infrared (Inframerah) jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm;

· Infrared (Inframerah) jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm;

Infrared (Inframerah) jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm

E. Sensor Touch

Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.

Jenis-jenis Sensor Sentuh

Berdasarkan fungsinya, Sensor Sentuh dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yaitu Sensor Kapasitif dan Sensor Resistif. Sensor Kapasitif atau Capacitive Sensor bekerja dengan mengukur kapasitansi sedangkan sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya.

Sensor Kapasitif

Berbeda dengan Sensor Resistif yang menggunakan tekanan tertentu untuk merasakan perubahan pada permukaan layar, Sensor Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.

Pada saat jari menyentuh layar, akan terjadi perubahaan medan listrik pada layar sentuh tersebut dan kemudian di respon oleh processor untuk membaca pergerakan jari tangan tersebut. Jadi perlu diperhatikan bahwa sentuhan kita tidak akan di respon oleh layar sensor kapasitif ini apabila kita menggunakan bahan-bahan non-konduktif sebagai perantara jari tangan dan layar sentuh tersebut.

Sensor Resistif

Tidak seperti sensor sentuh kapasitif, sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.

Sensor sentuh resistif terdiri dari dua lapisan konduktif yang dipisahkan oleh jarak atau celah yang sangat kecil. Dua lapisan konduktif (lapisan atas dan lapisan bawah) ini pada dasarnya terbuat dari sebuah film. Film-film umumnya dilapisi oleh Indium Tin Oxide yang merupakan konduktor listrik yang baik dan juga transparan (bening).

Cara kerjanya hampir sama dengan sebuah sakelar, pada saat film lapisan atas mendapatkan tekanan tertentu baik dengan jari maupun stylus, maka film lapisan atas akan bersentuhan dengan film lapisan bawah sehingga menimbulkan aliran listrik pada titik koordinat tertentu layar tersebut dan memberikan signal ke prosesor untuk melakukan proses selanjutnya.

Grafik Respon Touch Sensor

F. Potensiometer

Potensiometer adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah:

-. Penyapu atau disebut juga dengan Wiper

-. Element Resistif

-. Terminal

Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

1.      Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.

2.      Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.

3.      Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.


G. Resistor

Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri. Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang. Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan. Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor:

 

Cara menghitung nilai resistor 4 gelang Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama) Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2 Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n) Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh:

Gelang ke 1: Coklat = 1

Gelang ke 2: Hitam = 0

Gelang ke 3: Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105

Gelang ke 4: Perak = Toleransi 10%

Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%. Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

 

 

Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3

Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)

Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh:

Gelang ke 1: Coklat = 1

Gelang ke 2: Hitam = 0

Gelang ke 3: Hijau = 5

Gelang ke 4: Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105

H. Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.

Prinsip kerja motor servo:

Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.


Gambar PWM

Lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan mencoba menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada posisinya.

I. LCD


Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter). Struktur LCD dapat dilihat pada gambar berikut:



Keterangan:

-         Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.

-        Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).

-        Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).

-        Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).

-        Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.

-         Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.

Sebuah citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah tersedia. Module circuit dari LCD dan kaki-kakinya dapat dilihat melalui gambar berikut.




J. Buzzer


Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper.

K. LED

LED adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya,  LED mempunyai kecenderungan polarisasi. LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati  LED. Ini menyebabkan LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.

Prinsip Kerja LED:

Karena LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam  hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari  anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V –  3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus. 

L. Arduino 


Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.

Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut:

Bagian-bagian arduino uno:

-        Power USB

Digunakan untuk menghubungkan PapanArduino dengan komputer lewat koneksi USB. 

-        Power jack

Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.

-        Crystal Oscillator

Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino. Jumlah cetakmenunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.

-        Reset

Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.

-        Digital Pins I / O

Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.

-        Analog Pins

Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.

-        LED Power Indicator

-        Lampu ini kaan menyala dan menandakan papan Arduino mendapatkan suplay listrik dengan baik.

 

Bagian - bagian pendukung:

-        RAM

RAM (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).

-         ROM

ROM (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.

 

Block Diagram Mikrokontroler ATMega 328P pada Arduino UNO

Block diagram dapat digunakan untuk memudahkan / memahami bagaimana kinerja dari mikrokontroler ATMega 328P.

Pin-pin ATMega 328P: 

4. Metode Penelitian[Back]

Langkah awal yang dilakukan adalah membuat konsep berupa penentuan spesifikasi dari sensor- sensor, motor DC, LCD dan mikrokontroler yang akan digunakan. Setelah rancangan terkonsep maka selanjutnya adalah mendesain hardware dan software berupa bahasa pemrograman yang digunakan dan menentukan beberapa komponen tambahan yang diperlukan dalam melengkapi desain hardware. Kemudian langkah selanjutnya adalah tahap pembuatan hardware. Setelah menggabungkan hardware maka selanjutnya adalah merancang program dan kemudian merealisasikan program yang telah dirancang.

Rangkaian perancangan: 





5. Hasil dan Pembahasan[Back]

Dari hasil percobaan pada rangkaian ketika objek atau maling mendekati pintu ruangan brangkas bank, sensor Ultrasonik akan mendeteksi adanya penyusup dengan menampilkan kalimat "Penyusup!" pada LCD dan menghidupkan Buzzer dan LED yang memberitahukan petugas bahwa ada penyusup.

            Jika petugas yang bertugas untuk masuk ke ruangan brangkas, maka petugas hanya perlu berdiri di depan pintu dan menghidupkan sensor Touch yang menandakan petugas boleh masuk dan Motor Servo akan membuka pintu ruangan brangkas bank.

            Jika Maling menerobos masuk dengan membobol pintu ruangan, maka sensor Infrared yang terdapat di dalam Ruangan akan mendeteksi adanya orang didalam ruangan brangkas Bank.

6. Kesimpulan[Back]
Pada pengujian menggunakan sensor ultrasonic, infrared dan Touch sensor. Setelah dilakukan percobaan sensor dapat bekerja sesuai perintah yang sudah diberikan secara otomatis. 
sehingga dapat digunakan pada ruang Brankas. 

7. Saran[Back]
Untuk kedepannya output dapat langsung terhubung ke pemilik ruangan brankas baik menggunakan hp atau lainnya.

8. Daftar Pustaka[Back]
Anggoro, Wahyu. "Sistem Pengaman Brankas Dengan Password Menggunakan Touch Sensor Berbasis ATMEGA 32." Iteks 6.2 (2014).

Putra, Rudi Prima Mandala, Farid Thalib, and Missa Lamsani. "Pengamanan Ruang Brankas Mengggunakan Kamera Pendeteksi Gerak Berbasis Raspberry Pi Dengan Penyimpanan Otomatis Ke Gmail Dan Dropbox." Jurnal Ilmiah Informatika Komputer 21.3 (2017).

Sungkar, Muchommad Sobri, and Tauchid Riyadi. "Perancangan Sistem Pengaman Brankas Berbasis Plc." Prosiding Seminar Nasional IPTEK Terapan (SENIT) 2016 Pengembangan Sumber Daya Lokal Berbasis IPTEK. Vol. 1. No. 1. 2016.
9. Video[Back]


10. Link Download[Back]

·                  HTML Download

·                  File Proteus - Download

·                  File Program Master - Download

·                  File Program Slave - Download

·                  Video Download

·                  Arduino IDE Download

·                  Ultrasonic Library Download

·                  Arduino Uno Library Download

·                  Touch Sensor Library Download

·                  Infrared Library Download

·                  Datasheet Infrared Download

·                  Datasheet Touch Sensor - Download

·                  Datasheet LCD 1602A - Download

·                  Datasheet Arduino Uno - Download

·                  Datasheet Ultrasonic Sensor - Download


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Bahan Tugas dan Ujian Selama Perkuliahan  Teknik Elektro       Oleh:  Fajri Helmi        Jurusan Teknik Elektro  Fakultas Teknik  Universi...